Bagaimana kabar
kalian?
Ini post
pertama saya tentang budidaya lele ya, Hmm... Saya akan membahas dan
menghitung-hitung berapa sih keuntungan tebar benih 1000 ekor, apa memang
bener-bener untung atau jangan-jangan malah rugi? Yuk, mulai....!!!
(sumber:nomadcapitalist.com)
Ini adalah pengalaman
pertama kali saya membudidayakan lele, saya tebar benih sebanyak 1000 ekor dan
nggak ada yang mati. Hmm... kok bisa? Biasanya untuk pemula benih mati 50%. Tunggu
tulisan selanjutnya ya, saya akan membagikan tipsnya, ^_^. Pakan ikan 100% full
pelet, dan sistem yang digunakan GWS atau sistem air hijau. Sistem ini sangat
cocok digunakan untuk pemula ya, karena menurut saya lebih simpel dipraktekkan. Nah
sekarang giliran saya menjabarkan satu-persatu biaya dalam budidaya lele...
1000 Benih
(3X5)
|
Rp150.000
|
2kg Pf
800
|
Rp38.000
|
5kg LP 1
|
Rp65.000
|
60kg LP 3
|
Rp640.000
|
30kg LP4
|
Rp305.000
|
1 Botol EM4
|
Rp24.000
|
Total
|
Rp1.222.000
|
Banyak bukan biayanya? Hihi... memang jika kita full pelet
dan masih pemula seperti saya akan seperti ini. Makanya, tidak jarang ditemui
para pemula yang langsung gulung tikar karena merasa rugi. Oh iya, sebaiknya
teman-teman menggunakan LP2 juga ya, dan jangan menggunakan LP4 karena ini
khusus untuk induk lele (kata penjualnya sih). Alasan saya nggak pakai LP2
karena saya kira lele saya udah besar, ya jadi langsung lompat ke LP3 aja,
hihihi, Jangan ditiru!!!. Kenapa pakai
EM4 sih? Itu buat bikin GWS tanpa ribet, tapi kalau mau pake probiotik rabal juga
nggak jadi masalah ya.... ada yang penasaran tentang probiotik rabal? Tunggu tulisan
saya selanjutnya ya,...
Untuk penjualan lele sendiri, 1 kg di tempat saya dihargai
Rp16.000 ya teman-teman. Harga ini di masing-masing daerah bisa beda-beda. Jadi
sekarang kita hitung hasil membudidaya lele.
Hasil penimbangan lele usia 3 bulan totalnya = 92 kg
Biasanya jika tebar 1000 bisa menghasilkan 100 kg ya, tapi
karena kondisi awal saya memulai budidaya itu pancaroba lalu masuk ke musim
hujan, ada lele yang tidak bisa mempertahankan hidupnya alias mati, tapi itu sedikit lah, bisa dihitung. Untuk pemula
pasti bingung, apalagi saya yang tidak ada latar belakang di bidang perikanan,
ada-ada saja penyakitnya (kembung, menggantung, ga mau makan, jamuran) itu jadi
tantangan sendiri bagi saya, hihi.... dan saya hanya menggunakan obat-obat
herbal. Memang ada obat herbal untuk lele? Ada dong, saya sempat mencari dari
beberapa sumber, dan beruntungnya saya mempunyai semua tumbuhan yang digunakan
untuk obat. Hobi bertani saya menyelamatkan bukan?hihi... Dan penyakit kerdil itu yang paling menyebalkan karena ga bisa saya obati.
Nah sekarang, yuk hitung berapa pendapatannya...
92 kg X Rp16.000 = Rp1.472.000
Dan keuntungan saya... hanya... Rp250.000 (sedikit ya, tapi
pencapaian ini bagi saya sudah sangat membanggakan, karena masih untung, hheee,
banyak pemula yang rugi loh, untuk ganti pakan saja tak cukup)
Keuntungan yang sangat minim membuat para pemula pembudidaya
lele langsung menggulung tikar. Tapi bagi saya, keberhasilan itu tidak hanya
didapat dari sekali mencoba, mungkin akan berpuluh-puluh kali, kita harus
berjuang menaklukkan setiap tantangan dan rintangan (yaelah malah bikin quote,
hihi). Pemula seperti saya pasti akan merasakan stress saat proses budidaya,
karena banyak penyakit yang muncul. Jadi harus banyakin liburan ya, wkwk
Kalau ingin memulai,
majulah selangkah. Kalau ingin berhasil, berjalanlah....
Sekian tulisan saya hari ini, semoga menambah ilmu bagi
temen-temen. Jika ada pertanyaan, tidak usah sungkan tulis saja di kolom
komentar. Terima kasih..... ^_^,
yuk sharing ilmu. Karena
“sharing is caring”
Salam Tani ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar