Halo teman-teman, Salam Tani!!!
Musim hujan yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Apakah
saat musim kemarau di tempat tinggal kalian kekurangan air? Dan saat musim
hujan malah banjir?
Nah kali ini Kak Tani akan kasih solusi untuk memecahkan
masalah tersebut. Jadi solusinya apa Kak Tani? Solusinya dengan membuat LUBANG
RESAPAN BIOPORI. Apa itu?
(https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Fayopurwakarta.com%2Fread%2F2020%2F02%2F24%2F4282%2Fbuat-1000-lubang-biopori-warga-bukit-panorama-makin-guyub&psig=AOvVaw0uDCauRB1prXRCgYrnNXLM&ust=1583644232543000&source=images&cd=vfe&ved=0CAMQjB1qFwoTCODup_HMh-gCFQAAAAAdAAAAABAD)
Lubang resapan biopori adalah salah satu teknik konservasi
air, yang berupa lubang-lubang yang dibuat di tanah. Kegunaannya yaitu sebagai
pintu masuk air hujan, sehingga mengurangi limpasan dan menyimpan lebih banyak
volume air hujan ke tanah. Nah, karena mengurangi limpasan maka mengecilkan
resiko banjir, dan menyimpan lebih banyak air hujan untuk cadangan di musim
kemarau.
Lubang ini dapat dibuat di belakang rumah, di samping rumah,
bahkan di halaman rumah teman-teman. Lubang resapan biopori diisi dengan sampah
organik, bisa dengan daun-daun yang gugur, rumput, atau dedaunan yang
dipangkas.
Lubang biopori biasanya dibuat dengan diameter 30 cm,
kedalaman 50-100 cm dan jarak antar lubang sejauh 50-100 cm. Cara membuatnya
sangat mudah, teman-teman hanya membutuhkan dua bahan saja, bor tanah dan pipa
paralon. Teman-teman hanya tinggal mengebor tanah, setelah itu pasang pipa
paralon. Dan jangan lupa isi dengan sampah organik ya.....
Selamat mencoba,
Salam Tani!!! ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar