Sabtu, 07 Maret 2020

LUBANG RESAPAN BIOPORI


Halo teman-teman, Salam Tani!!!

Musim hujan yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga. Apakah saat musim kemarau di tempat tinggal kalian kekurangan air? Dan saat musim hujan malah banjir?
Nah kali ini Kak Tani akan kasih solusi untuk memecahkan masalah tersebut. Jadi solusinya apa Kak Tani? Solusinya dengan membuat LUBANG RESAPAN BIOPORI. Apa itu?


(https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Fayopurwakarta.com%2Fread%2F2020%2F02%2F24%2F4282%2Fbuat-1000-lubang-biopori-warga-bukit-panorama-makin-guyub&psig=AOvVaw0uDCauRB1prXRCgYrnNXLM&ust=1583644232543000&source=images&cd=vfe&ved=0CAMQjB1qFwoTCODup_HMh-gCFQAAAAAdAAAAABAD)


Lubang resapan biopori adalah salah satu teknik konservasi air, yang berupa lubang-lubang yang dibuat di tanah. Kegunaannya yaitu sebagai pintu masuk air hujan, sehingga mengurangi limpasan dan menyimpan lebih banyak volume air hujan ke tanah. Nah, karena mengurangi limpasan maka mengecilkan resiko banjir, dan menyimpan lebih banyak air hujan untuk cadangan di musim kemarau.
Lubang ini dapat dibuat di belakang rumah, di samping rumah, bahkan di halaman rumah teman-teman. Lubang resapan biopori diisi dengan sampah organik, bisa dengan daun-daun yang gugur, rumput, atau dedaunan yang dipangkas.
Lubang biopori biasanya dibuat dengan diameter 30 cm, kedalaman 50-100 cm dan jarak antar lubang sejauh 50-100 cm. Cara membuatnya sangat mudah, teman-teman hanya membutuhkan dua bahan saja, bor tanah dan pipa paralon. Teman-teman hanya tinggal mengebor tanah, setelah itu pasang pipa paralon. Dan jangan lupa isi dengan sampah organik ya.....

Selamat mencoba,
Salam Tani!!! ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar